Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Baiklah pada postingan kali ini saya akan
memberikan sedikit summary mengenai beberapa paper-paper yang telah saya baca
sebelumnya...
1. “Sistem
Irigasi Sederhana Menggunakan Sensor
Kelembaban untuk Otomatisasi dan Optimalisasi Pengairan
Lahan ”
Summary :
Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia
untuk mengairi lahan pertanian. Dalam penelitian ini irigasi dilakukan pada
skala mikro. Kadar air dalam tanah menjadi variabel utama dalam menentukan
debit pengaliran air ke lahan. Oleh karena itu, diperlukan suatu sensor yang
sensitif untuk mengetahui kadar air dalam tanah atau kelembaban tanah secara
kuantitatif. Telah dirancang sistem irigasi sederhana dengan menggunakan sensor
kelembaban dan arduino (mikrokontroller atmega328) untuk otomatisasi sistem irigasi,
sehingga diharapkan penelitian ini dapat mengoptimalkan proses pengairan lahan.
Prinsip alat sederhana ini yaitu melakukan pengukuran kadar air dalam tanah
dengan menggunakan sensor kelembaban. Sensor berkerja berdasarkan resistansi
elektrik dimana konduktivitas sensor akan meningkat saat kadar air dalam tanah
tinggi sehingga resistansi sensor bernilai kecil dan sebaliknya. Data hasil
pengukuran digunakan sebagai dasar penentuan kondisi saat pengairan lahan,
Untuk menguji sensitivitas, dilakukan karakterisasi sensor dengan memvariasikan
kelembaban tanah untuk mengetahui perubahan resistansi sensor. Sistem irigasi
juga akan terintegrasi dengan platform Internet of Thing (IoT) sehingga data
pengukurannya dapat diakses menggunakan internet.
Metode volumetrik merupakan metode sederhana yang
dapat digunakan untuk proses perhitungan kelembaban tanah. Penggunaan sensor
YL-69 memberikan hasil bahwa pulsa analog berubah secara linier terhadap
perubahan kelembaban tanah, dimana keduanya memenuhi hubungan berbanding
terbalik. Semakin tinggi kelembaban tanah maka semakin kecil pulsa analog.
Hasil pengontrolan kelembaban tanah menunjukkan bahwa kelembaban tanah sebesar
0.25 akan menjadi masukan sistem untuk melakukan proses penyiraman. Kelembaban
tanah kembali ke keadaan normal sebesar 0.36 setelah proses penyiraman. Artinya
sistem irigasi yang dibuat dapat melakukan otomatisasi pada pengairan lahan
guna mengoptimalkan penggunaan air.
2. “Sistem Kendali Penyiram Tanaman Menggunakan Propeller Berbasis Internet Of Things ”
Summary :
Tanaman
merupakan makhluk hidup penting yang tak bisa terpisahkan dengan kehidupan
manusia.Air merupakan salah satu bagian terpenting untuk pertumbuhan
tanaman.Tanpa perawatan intensif tanaman bisa saja mati.Maka dari itu butuh
perhatian khusus untuk mengoptimalkan pertumbuhannya.Tanaman yang sehat harus
diikuti dengan kondisi tanah yang baik.Kondisi tersebut adalah nilai kelembapan
tanah yang ideal dan seimbang. Terlalu basah atau kering akan kurang baik bagi
keberlangsungan hidup tanaman tersebut.
Penyiraman tanaman yang masih manual
menjadikan tanaman tidak terawat dengan baik karena waktu aktifitas yang padat,
atau jenis tanaman yang dimiliki memiliki perhatian khusus baik secara tempat
yang harus sejuk dan kebutuhan air yang harus tetap terpenuhi. Jika penyiraman
tanaman ini bisa dilakukan secara otomatis oleh bantuan alat maka akan sangat
bermanfaat dan lebih mempermudah dalam proses perawatan tanaman. Penelitian ini
bertujuan untuk merancang sebuah alat
penyiram tanaman otomatis dengan menggunakan propeller dan sensor moinsture sebagai alat untuk mendeteksi kadar
kelembaban tanah.
Penelitian
ini membuat sebuah alat penyiram tanaman secara otomatis dalam penelitian yang
berjudul “Sistem Kendali Penyiram Tanaman Menggunakan Propeller Berbasis Internet
Of Things”. Alat yang digunakan untuk mengolah data inputan dari sensor
pada penyiram tanaman berbasis Internet
Of Things ini adalah wemos D1. Alat ini disertai dengan wifi sehingga kita
bisa menghubungkan alat dengan aplikasi pada smartphone. Dengan adanya aplikasi ini maka kadar kelembaban tanah
yang tampil pada layar LCD akan
dikirim ke aplikasi pada smartphone.
Aplikasi yang digunakan adalah Blynk.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prototype penyiram tanaman menggunakan propeller berbasis internet of things dapat mempermudah dan menghemat waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar