Kamis, 26 April 2018

Summary Of The Paper II



Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
   Baiklah pada postingan kali ini saya akan memberikan sedikit summary mengenai beberapa paper-paper yang telah saya baca sebelumnya...

1.  “Sistem Irigasi Sederhana Menggunakan Sensor
Kelembaban untuk Otomatisasi dan Optimalisasi Pengairan Lahan
             Summary :
   Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertanian. Dalam penelitian ini irigasi dilakukan pada skala mikro. Kadar air dalam tanah menjadi variabel utama dalam menentukan debit pengaliran air ke lahan. Oleh karena itu, diperlukan suatu sensor yang sensitif untuk mengetahui kadar air dalam tanah atau kelembaban tanah secara kuantitatif. Telah dirancang sistem irigasi sederhana dengan menggunakan sensor kelembaban dan arduino (mikrokontroller atmega328) untuk otomatisasi sistem irigasi, sehingga diharapkan penelitian ini dapat mengoptimalkan proses pengairan lahan. Prinsip alat sederhana ini yaitu melakukan pengukuran kadar air dalam tanah dengan menggunakan sensor kelembaban. Sensor berkerja berdasarkan resistansi elektrik dimana konduktivitas sensor akan meningkat saat kadar air dalam tanah tinggi sehingga resistansi sensor bernilai kecil dan sebaliknya. Data hasil pengukuran digunakan sebagai dasar penentuan kondisi saat pengairan lahan, Untuk menguji sensitivitas, dilakukan karakterisasi sensor dengan memvariasikan kelembaban tanah untuk mengetahui perubahan resistansi sensor. Sistem irigasi juga akan terintegrasi dengan platform Internet of Thing (IoT) sehingga data pengukurannya dapat diakses menggunakan internet.
   Metode volumetrik merupakan metode sederhana yang dapat digunakan untuk proses perhitungan kelembaban tanah. Penggunaan sensor YL-69 memberikan hasil bahwa pulsa analog berubah secara linier terhadap perubahan kelembaban tanah, dimana keduanya memenuhi hubungan berbanding terbalik. Semakin tinggi kelembaban tanah maka semakin kecil pulsa analog. Hasil pengontrolan kelembaban tanah menunjukkan bahwa kelembaban tanah sebesar 0.25 akan menjadi masukan sistem untuk melakukan proses penyiraman. Kelembaban tanah kembali ke keadaan normal sebesar 0.36 setelah proses penyiraman. Artinya sistem irigasi yang dibuat dapat melakukan otomatisasi pada pengairan lahan guna mengoptimalkan penggunaan air. 


2.  Sistem Kendali Penyiram Tanaman Menggunakan Propeller Berbasis Internet Of Things


             Summary :
   Tanaman merupakan makhluk hidup penting yang tak bisa terpisahkan dengan kehidupan manusia.Air merupakan salah satu bagian terpenting untuk pertumbuhan tanaman.Tanpa perawatan intensif tanaman bisa saja mati.Maka dari itu butuh perhatian khusus untuk mengoptimalkan pertumbuhannya.Tanaman yang sehat harus diikuti dengan kondisi tanah yang baik.Kondisi tersebut adalah nilai kelembapan tanah yang ideal dan seimbang. Terlalu basah atau kering akan kurang baik bagi keberlangsungan hidup tanaman tersebut. 
Penyiraman tanaman yang masih manual menjadikan tanaman tidak terawat dengan baik karena waktu aktifitas yang padat, atau jenis tanaman yang dimiliki memiliki perhatian khusus baik secara tempat yang harus sejuk dan kebutuhan air yang harus tetap terpenuhi. Jika penyiraman tanaman ini bisa dilakukan secara otomatis oleh bantuan alat maka akan sangat bermanfaat dan lebih mempermudah dalam proses perawatan tanaman. Penelitian ini bertujuan  untuk merancang sebuah alat penyiram tanaman otomatis dengan menggunakan propeller dan sensor moinsture sebagai alat untuk mendeteksi kadar kelembaban tanah.
      Penelitian ini membuat sebuah alat penyiram tanaman secara otomatis dalam penelitian yang berjudul “Sistem Kendali Penyiram Tanaman Menggunakan Propeller Berbasis Internet Of Things”. Alat yang digunakan untuk mengolah data inputan dari sensor pada penyiram tanaman berbasis Internet Of Things ini adalah wemos D1. Alat ini disertai dengan wifi sehingga kita bisa menghubungkan alat dengan aplikasi pada smartphone. Dengan adanya aplikasi ini maka kadar kelembaban tanah yang tampil pada layar LCD akan dikirim ke aplikasi pada smartphone. Aplikasi yang digunakan adalah Blynk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prototype penyiram tanaman menggunakan propeller berbasis internet of things dapat mempermudah dan menghemat waktu. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar